Powered By Blogger

Selasa, 01 Maret 2011

Damailah Wakatobiku, Merajut keposa'asaan.

Wakatobi saat ini sedang dalam masa pertumbuhan dimana basis-basis pergerakan kelompok masyarakat terus menerus melakukan perombakan untuk mencerdaskan anak bangsanya. Saat ini Wakatobi sedang mengalami krisis di berbagai macam dimensinya, baik moral, mental, ekonomi ataupun dalam supremasi hukum, baik pemimpinnya, pejabat maupun masyarakatnya. Kita bisa melihat fenomena itu semua, terjadi di Surga nyata bawah laut yang kita cintai ini. mulai dari kasus penganiayaan, pengkonsumsian minuman keras, korupsi yang merajarela, peningkatan prostitusi asusila, diberbagai level masyarakat, dan yang akan kita akan hadapi nanti yaitu kisruh pilkada yang nantinya akan menghilangkan nilai keposaas’aan kita, serta lain sebagainya. Ini menunjukan bahwa Wakatobi ini belumlah dewasa, ia memerlukan sebuah proses pendewasaan yang berlangsung dengan waktu cukup panjang, dalam menemukan jati diri dan karakternya yang khas. Dan tanggung jawab yang besar ini pun ada di tangan para pemuda.

Dengan demikian tantangan untuk kita anak bangsa dan bangsa ini adalah bagaimana mampu untuk melahirkan seorang tokoh besar yang dapat menjadi leader, tauladan dan negarawan yang lahir dari sebuah generasi muda saat ini dalam menyelesaikan tantangan bangsanya saat ini dan masa yang akan datang. Seorang sosok yang tidak hanya mengetahui masalah dan solusinya secara lokal dan sempit tetapi juga secara global dan komperhensif.

Situasi di atas menjadi sebuah dasar obyektif bahwa gerakan kaum muda intelektual (mahasiswa) masihlah strategis dan dituntut untuk menjadi problem solver atas sekian banyak problem kebangsaan. Selain memiliki tanggung jawab untuk estafeta kepemimpinan, juga agar bagaimana agenda-agenda perubahan dan reformasi bisa lebih cepat tereksekusi memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam mewujudkan masyarakat madani.

Kami menyadari sungguh bahwa Allah telah memerintahkan agar ada sebagian dari kita yang mengemban amanah dakwah untuk melaksanakan amal ma’ruf dan nahi mungkar yang tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk menyelamatkan kemanusiaan dan peradaban itu sendiri. Seperti difirmankan oleh Allah SWT yang artinya:

“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum dia mengutus diibu kota itu seorang Rasul yang membacakan ayat-ayat kami kepada mereka;  (QS.Al-qoshos :59).

Namun kami menyadarai sungguh bahwa membangun manusia dan peradaban kabupaten ini menjadi kabupaten yang maju dan modern dengan khilafah Islamiyah  tidak dapat dilakukan hanya oleh kami dari Semai Intelektual Muda Wakatobi bersama BEM STAI WAKATOBI, karena itu kita harus bergandengan tangan dengan semua anak bangsa dari berbagai elemen dan siapa saja yang mau berkhidmat untuk membangun kabupaten ini menjadi kabupaten Robbani, itulah yang menjadi inspirasi kami untuk mengatakan “SIM Wakatobi Ako te Sa’baang Kita” - (SIM Wakatobi Untuk Kita Semua). Itulah pemehaman kami tentang amal ma’ruf yang membutuhkan kebersamaan untuk menjalankan membutuhkan koalisi untuk memenangkanya dan persaudaraan untuk melanggengkannya sehingga kebaneran akan menang atas kebathilan.  Dalam ayat tadi selanjutnya Allah menjelaskan:

“ Dan tidak pernah ( pula) kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaaan melakukan kezoliman”   

Allah SWT menegaskan dalam ayat ini bahwa pangkal kebinasaan yang akan diturunkan oleh Allah SWT itu jika para pemimpin, umat ini, masyarkat Wakatobi ini, bangsa ini, kemanusiaan ini, berkarakter zalim, bersifat zalim seperti tidak mau memenangakan keadilan atau berjiwa diskriminatif, berwatak korup, tidak peduli dengan penderitaan rakyat kecil dan kemungkaran lainya.

Dari kondisi dan keprihatian yang mendalam maka kami, melakukan keposa’asaan guna mengusung slogan DAMAILAH WAKATOBIKU, literatur ini menjadi acuan bahwa kami akan mengadakan agenda Akbar yakni Tabligh dan Dzikir Akbar Wakatobi 2011. Insya Allah.

By: La'Amir Al-Wanczy (PUSDIM PERMAI President)

Tidak ada komentar: